Minggu, 23 April 2017

EPIDURAL



NAMA                  : DESIANI PUTERI DARWANTI
NIM                        : 16140197
KELAS                    : B13.2
PRODI                   : D4 BIDAN PENDIDIK
                                   UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2016 - 2017

RESUME
Pemberian Obat Melalui Epidural
Epidural iyalah metode umum administrasi anestesi selama persalinan di mana obat bius dengan jarum dan kateter berulir ke dalam ruang dekat sumsum tulang belakang
Blok Epidural
              Anestesi lokal diinjeksikan kedalam ruang epidural. Kateter kecil dipasang sehingga top- up (dosis bolus) anestesi local dapat diberikan setelah dosis sebelumnya habis, atau infus continu dapat diberikan menggunakan driver spuit. Analgesia dan anesthesia yang diberikan biasanya bersifat total. Pemberian analgesia epidural meningkatkan resiko terjadinya persalinan lama dan persalinan dan dengan bantuan alat, terutama bila epidural diberikan sebelum pembukaan  mencapai 4 cm. gambaran denyut jantung janin kurang bervariasi: seringkali diperlukan pengawasan yang akurat.
Indikasi Blok Epidural
1.Pereda nyeri atas permintaan ibu.
2.Bermanfaat saat terdapat kecenderungan persalinan dengan bantuan alat:
a.Malposisi.
b.Malpresentasi.
c.Kehamilan kembar.
d.Persalinan lama.
3.Hipertensi.
4.Persalinan praterm.

Cara Pembiusan
 Pembiusan dilakukan oleh seorang ahli anestesi setelah klien mulai merasakan terjadinya kontraksi. Sebelum nya klien akan disuntik melalui vena (intravena) dengan larutan khusus sebanyak 1-2 liter untuk membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Pemberian larutan ini akan terus berlangsung hingga proses persalinan selesai. Selanjutnya, klien disuruh untuk berbaring miring sambil berbungkuk di tempat tidur , sehingga ruas-ruas tulang belakang klien terbuka lebar. Caranya, pertemukan dagu dengan dada, serta dengkul klien dengan perut. obat bius akan dimasukkan menggunakan jarum suntik melalui suatu celah pada ruas tulang belakang untuk mencapai bagian yang disebut epidural. Bagian ini ada pada jalur sistem saraf pusat tulang belakang. Epidural terasa seperti es cair yang menimbulkan mati rasa pada perut klien, bawah dan kaki, dan mematikan saraf-saraf yang membawa sinyal rasa sakit dari rahim klien.
Cara Kerja Bius Epidural Pada Tubuh
            Ketika pemberian bius, Tentu saja klien akan merasakan sakit yang agak menggigit saat jarum suntik menembus celah ruas tulang belakang. Bahkan ada orang yang mengalami sedikit pembengkakan pada bekas suntikan, sampai beberapa hari setelah proses persalinan selesai. Bagi klien yang operasi Caesar, seringkali timbul rasa seperti ada yang mengganjal di tulang belakang sampai beberapa minggu setelah persalinan. Rasa sakit ini akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Klien harus tetap berbaring di tempat tidur sampai saat persalinan tiba. Tapi, selama menunggu, klien diperbolehkan untuk berbaring menyamping dengan kepala lebih tinggi sekitar 30 derajat dari tubuh.
            Umumnya, 3-5 menit setelah obat disuntikkan, sistem saraf dari bagian rahim hingga jalan lahir akan mati rasa (kebas). Setelah lewat 10 menit, biasanya klien sudah akan benar-benar mati rasa pada daerah tersebut, atau hingga seluruh bagian bawah tubuh. Hal ini tidak mempengaruhi kemampuan klien dalam mengejan, klien tetap dapat mengejan dengan dibimbing dokter dan perawat yang membantu persalinan. Obat bius itu tidak menghambat proses persalinan. Hanya saja, klien tidak akan merasakan nyeri luar biasa saat kontraksi semakin keras, di menit-menit terakhir sebelum si kecil lahir. Namun, bagi klien yang kehilaRngan kemampuan untuk mengejan, dokter akan membantu menggunakan forcep atau alat vakum. Sekalipun tindakan tersebut sebenarnya menambah besarnya risiko bagi bayi, tapi bila didukung oleh keterampilan dokter, maka klien tak perlu merasakan kekhawatiran yang berlebihan.
Efek Samping Epidural
1.HIpotensi (lebih menurun dengan CSE), mual, pingsan
2.Dural tap, bila jarum tidsak sengaja menusuk dura meter, mengskibatkan menurunnya tekanan intracranial yang berpotensi menimbulkan sakit kepala besar selama beberapa hari berikutnya.
3. Anastesi spinal total, terlau banyak memberikan injeksi anestesi local ke dalam ruang syubaraknoid dapat menyebabkan henti napas
4.Blok parsial(nyeri membandel) yaitu saat kondiai masih tetap dirasakan di salah satu area abdomen
5.Toksisitas obat :
a. Gelisah
b. Pusing
c.Tinnitus
d.Rasa logam
e.Mengantuk
6. Perubahan suhu, ibu biasanya mengalami efek vasodilatasi dari bupivakin yang menyebabkan kaki terasa hangat, suhu meningkattetapi tubuh menggigil
7.Retensi urin

Kesimpulan
1.Epidural dapat menjadi jenis analgesia yang paling efektif karena dapat menghilangkan rasa nyeri saat persalinan
2.Epidural ini tidak boleh digunakan sebagai tindakan rutin dalam proses persalinan karena dapat menimbulkan berbagai efek samping yang negative.

Referensi
*      Buku praktek kebidanan
 Johnson, ruth dan wendy taylor.2005. Praktek Kebidanan. EGC: Jakarta
😊😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar