Minggu, 23 April 2017

Debit Aliran Fluida Sebagai Fungsi Dari Jari-Jari Pembuluh, Tekanan Fluida Dan Viskositas Fluida”



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
Debit Aliran Fluida Sebagai Fungsi Dari Jari-Jari Pembuluh, Tekanan Fluida Dan Viskositas Fluida”







DISUSUN OLEH
                                   NAMA :DESIANI PUTERI DARWANTI
                                   NIM               : 16140197
                                   KELAS        : B.13.2



UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D4 BIDAN PENDIDIK
2016/2017
DEBIT ALIRAN FLUIDA SEBAGAI FUNGSI DARI JARI-JARI PEMBULUH, TEKANAN FLUIDA, DAN VISKOSITAS FLUIDA

A.    Tujuan
Agar mahasiswa dapat menentukan hubungan antara:
1.      Debit aliran fluida dengan jari-jari pembukuh
2.      Debit aliran fluida dengan tekanan fluida
3.      Debit aliran fluida dengan viskositas fluida
B.     Alat dan Bahan
1.      Bejana berpancur
2.      Pembuluh karet/plastik dengan beberapa ukuran jari-jari
3.      Gelas ukur
4.      Air
5.      Sirup
C.    Dasar Teori
Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.
Sebaliknya batu dan benda2 keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).
Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar  untuk gasdan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.
Fluida merupakan salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil sampi kasat mata dan mereka dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah bentuk tanpa pemisahan massa.
Ketentalan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil shingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruang. Fluida adalah benda yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja terhadapnya.

Fluida di bagi menjadi2 bagian di antaranya adalah
    1.  Fluidan ststis (fluida yang diam)
    2.  Fluida dinamis (fluida yang bergerak

Contoh fluida
Beriktu ini adalah contoh-contoh fluida diabtaranya adalah : Minyak peluma, Susu dan air, Udara, Gas, Cairan.
Kesemua zat-zat diatas atau zat cair itu dapat dikkategorikan kedalam fluida karena sifat-sifatnya fluida yang bisa mengalir dari  tempat yang satu ketempat yang lain.
Aplikasi fluidaFluida adalah salah satu yang terkatagorikan suatu anugarah yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari pasti manusia membutuhkanya untuk dihirup, diminum, terapung dan juga tenggelam di dalam fluida tersebut.
Fluida juga setiap hari digunakan pesawat udara terbang melalui blowenya, dan kapal terapung di atasnya.

D.    Prosedur Kerja
1.      Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
a.       Bejana berpancuran di isi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b.      Pembuluh dengan ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.       Tutup pancuran dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.      Setelah selaang waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e.       Amati dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.       Ulangi kegiatan 1 sampai dengan 5 di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g.      Catat data yang diperoleh pada lembar data D=f(r)




2.      Debit sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D=f(P)
3.      Debit sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan mengubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh). Tinggi fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D=f(ἠ)  
E.     DATA
1.      Pengaruh Jari-Jari Pembuluh (r) Terhadap Debit (D)
No.
Ukuran Selang
Volume/V (
Waktu/t (s)
Debit/D ( /s)
1.
Kecil
1000
70 s
14,28 /s
2.
Sedang
1000
43 s
23,25 /s
3.
Besar
1000
25 s
40     /s


2.      Pengaruh Debit (D) Terhadap Tekanan (P)
No.
Tekanan/P
Volume/V (
Waktu/t (s)
Debit/D ( /s)
1.
Rendah
1000
43 s
/s
2.
Sedang
1000
35 s
/s
3.
Tinggi
1000
28 s
 35,71 /s


3.      Pengaruh Debit (D) Terhadap Ketentalan/Viskositas ()
No.
Ketentalan
Volume/V (
Waktu/t (s)
Debit/D ( /s)
1.
Tanpa Sirup
20 s
  /s
2.
Sirup Cair
22 s
22,72 /s
3.
Sirup Kental
25 s
  20    /s


F.     Analisis Data dan Pembahasan
1.       Pengaruh jari-jari (r) terhadap pembuluh (D)
v  Pada Selang Kecil
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 70 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                                           D =   
                                           D = 14,28 /s

v  Pada selang Sedang
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 43 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                                           D =   
                                           D = 23,25 /s

v  Pada selang Besar
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 25 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 40 /s



2.      Pengaruh Debit (D) Terhadap Tekanan (P)
v  Pada Tekanan Rendah
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 43 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 23,25 /s

v  Pada Tekanan Sedang
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 35 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 28,57 /s

v  Pada Tekanan Tinggi
Dik: Volume (V) = 1000
         Waktu (t)    = 28 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 35,71 /s




3.      Pengaruh Debit (D) Terhadap Kekentalan/VISKOSITAS (P)
v  Tanpa Tambahan Sirup
Dik: Volume (V) = 500
         Waktu (t)    = 20 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 25 /s

v  Ditambah Sirup Cair
Dik: Volume (V) = 500
         Waktu (t)    = 22 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 22,72 /s

v  Ditambah Sirup Kental
Dik: Volume (V) = 500
         Waktu (t)    = 25 s
Dit: Debit……..?
           Rumus:  D = V/t
                         D =   
                         D = 20 /s




       G.   Kesimpulan

       Debit adalah banyaknya volume aliran yang mengalir per satuan waktu. Atau dapat di rumuskan dengan : D =

       Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju alir zat cair pada pembuluh, yaitu:
             1.  Panjang pembuluh
             2.   Diameter pembuluh
             3.   Viskositas / kekentalan zat cair
             4.  Tekanan

      Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
·         Pembuluh darah kecil→kecepatan aliran meningkat→tekanan besar→kerja jantung meningkat→hipertensi.
·         Darah kental→gesekan terhadap dinding pembuluh membesar→tekanan besar→kerja jantung meningkat→hipertensi.

      H.   Aplikasi medis
Dalam konteks medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah. Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam pembuluh darah.
Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi.
Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar